Metode Pembelajaran Konvensional
Aktif
Adapun
jenis-jenis metode pembelajaran konvensional aktif meliputi:
1. Ceramah (lectures)
dan bertanya (questions)
Metode ceramah dan
bertanya menjadi dasar dari semua metode pembelajaran lainnya. Metode ceramah
dan bertanya merupakan strategi dimana guru memberi presentasi lisan dan
peserta didik dituntut menanggapi atau mencatat penjelasan guru. Supaya lebih
hidup, metode ceramah dapat diselingi dengan tanya jawab. Ceramah digunakan
untuk menjelaskan informasi dalam waktu singkat atau untuk mengawali dan
menjelaskan tugas belajar. Rosenshine dan Stevens (1986) menjelaskan beberapa
aspek yang harus diperhatikan dalam penerapan metode ceramah yaitu: (1) tujuan
dan inti pelajaran dinyatakan secara jelas; (2) presentasi dilakukan setahap
demi setahap; (3) menggunakan prosedur khusus dan kongkrit; (3) mengecek
pemahaman siswa.
Questions
digunakan
apabila guru melakukan tanya jawab untuk mengetahui pemahaman peserta didik
terhadap suatu masalah. Meskipun metode ini sederhana, tetapi ada
beberapa tipe-tipe pertanyaan yang perlu diketahui antara lain: pertanyaan
terfokus (focusing question) yaitu pertanyaan yang hanya digunakan untuk
mengetahui perhatian atau pemahaman peserta didik pada topik yang dipelajari.
Prompting questions yaitu pertanyaan yang menggunakan isyarat (hint)
dan petunjuk (clues) sebagai alat peserta didik dalam mengingat
jawaban atau membantu peserta didik menjawab pertanyaan dengan menyebutkan
huruf atau kata awalnya. Contoh: Siapa nama pengarang roman “Siti Nurbaya?”
guru memancing jawaban peserta didik dengan mengucap huruf Mmm.... (Marah
Rusli).
Probing
questions yaitu pertanyaan yang digunakan untuk mencari klarifikasi dan
mengarahkan peserta didik agar menjawab pertanyaan lebih lengkap lagi.
2. Resitasi
(recitation)
Resitasi digunakan
untuk mendiagnosis kemajuan belajar siswa. Resitasi menggunakan pola: guru
bertanya, peserta didik merespon dan guru memberi reaksi. Gage dan Berliner
(1998) mencatat bahwa secara umum resitasi digunakan dalam review, pengantar
materi baru, mengecek jawaban, praktek dan mengecek pemahaman peserta didik
terhadap materi pelajaran dan ide-idenya.
3. Praktik dan
latihan (practice and drills)
Praktik
dilakukan setelah materi dipelajari dan sebaiknya dilakukan di luar jam belajar
atau setelah guru melakukan demonstrasi. Drill digunakan ketika peserta didik
disuruh mengulang informasi pada topik-topik khusus sampai peserta didik dapat
menguasai topik yang diajarkan. Praktik dan latihan melibatkan pengulangan (repetition)
untuk membantu peserta didik memiliki pemahaman yang lebih baik dan mudah
mengingat kembali informasi yang sudah disampaikan pada saat diperlukan.
Sumber Pustaka:
Mulyatiningsih, Endang. 2010. Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif
dan Menyenangkan (PAIKEM). Direktorat Jendral Peningkatan Mutu Pendidik
Dan Tenaga Kependidikan.
0 komentar:
Posting Komentar